Sebuah
kampung kecil yang terpencil di tengah – tengah besarnya ibukota terbelakang
dari gemerlapnya kota metropolitan, namun memiliki banyak arti yang sangat –
sangat berharga dalam menjalani sebuah kehidupan menyimpan kenagan masa masa
kecil yang tidak bisa di beli oleh sebuah kekayaan harta siapapun. “Ya di
kampong inilah aku dilahirkan dan dibesarkan”. Di kampong yang kecil dan penuh
kesederhanaan inilah aku tumbuh mejadi seorang anak yang sederhana. Di kampong
inilah aku mengerti sebuah arti kesederhanaan dan kesabaran untuk menjalani
kehidupan yang hanya terbatas dan apa adanya ini. Tetapi di balik semuanya ini ada
amarah dan kekecewaan yang timbul untuk seorang yang memiliki sebuah kekayaan
yang melimpah harta benda di kampong kecil ku ini. Lebih tepatnya lagi dia
adalah Tuan Tanah di kampong kecil ku ini, seorang yang sangat bengis yang tak
mengerti belas kasihan, tak mengerti toleransi kepada kaum lemah.
Saat
indah masa kanak – kanak aku belum begitu mengerti dan memahami, tinggal di
tanah siapa aku ini, tapi yang jelas dan yang aku tahu semua yang ada di bumi
ini adalah milik ALLAH SWT. Tapi mengapa ada seorang umat atau hamba-Nya yang mengaku
bahwa tanah inilah (kampung kecilku) milik dia. Seiring berjalannya waktu dan
roda kehidupan yang terus berputar akupun tumbuh dan mengerti akan semua
rahasia rahasia yang ada di kampong kecilku ini. Ya dia ini adalah orang
terkaya yang ada di kampong ku, dia adalah sesorang yang kaya yang memiliki
banyak harta warisan peninggalan orang tuanya, termasuk setengah bagian dari
kampong kecilku ini menjadi miliknya. Perasaan muak sering timbul pada diriku
saat melihat orangtu dari sahabat sahabat ku di tindas olehnya, karena tempat
berteduh mereka berdiri di atas tanah yang di miliki oleh si PEWARIS GILA ini.
Kadang kala dia (si pewaris gila ini) mencaci warga yang ada di kampong kecilku
ini. Aku tak tahu sebenarnya yang ada di fikiran dia itu ?, sering kali timbul
di dalam diriku ini bahwa, bukankah tuhan menciptakan manusia untuk salaing
tolong menolong dan membantu satu sama lainnya…????, tapi mengapa masih ada orang seperti ini yang
ada di kampong kecilku. Aku hanya bisa berharap agar semua yang ada dan
memberatkan warga kampong ku ini akan cepat berakhir, dan pria (si pewaris
gila) ini cepat sadar dari ketamakan yang menyelimuti dirinya. Dan kita sebagai
umat manusia harus bisa atau dapat bersyukur dengan apa yang telah di berikan
ALLAH SWT kepada kita, tak perduli besar ataupun kecil itu.