Wellcome to my_blog


^_^ IRFAN NUR AKBAR & MARTIANA RAHADHI PUTRI ^_^

Sabtu, 23 Oktober 2010

SUMPAH PALAPA & SUMPAH PEMUDA


I.      Sumpah Palapa 1331

Keberhasilan Gajah Mada memadamkan api pemberontakkan dari Sadeng dan Kuti,membawa Gajah Mada meraih karierdiangkat Mahapatih (Mangkubumi/Perdana Menteri). Gelar ini diberikan oleh Tribhuwana sebagai penghargaan atas jasa-jasanya pada Kerajaan Majapahit. Gajah Mada menggantikan Arya Tadah yang sebelumnya memegang gelar Mahapatih. Pada upacara penobatannya sebagai Mahapatih Kerajaan Majapahit, Gajah Mada mengumandangkan sumpah yang terkenal dengan sumpah palapa. Isi sumpah palapa kurang lebih “Lamun huwus kalah nusantara, isun amukti palapa” , atau dalam dalam bahasa Indonesia kurang lebih “Aku tidak akan makan buah palapa sebelum daerah di seluruh nusantara dipersatukan di bawah kekuasaan Majapahit”. Maksudnya kurang lebih adalah Gajah Mada tidak akan pernah menyentuh dan merasakan kenikmatan duniawi sebelum Gajah Mada dapat menyatukan seluruh nusantara di bawah panji Kerajaan Majapahit.


II.      Sumpah Pemuda 1928

Banyaknya organisasi yang masih bersifat kedaerahan sangat menyulitkan para pemuda Indonesia untuk berkomunikasi. Untuk menyatukan semua elemen organisasi tersebut menjadi satu kesatuan utuh diadakan Kongres Pemuda Indonesia. Dalam masa penjajahan Belanda, kongres tersebut telah diadakan tiga kali. Pada 30 April-2 Mei 1926, berlangsung kongres pemuda pertama di Jakarta. Pada 27-28 Oktober 1928, di Jakarta berlangsung kongres pemuda kedua. Kongres ini dipelopori oleh Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI) sebuah organisasi pemuda yang beraggotakan para pelajar di seluruh tanah air. Rapat pertama konggres tersebut pada Sabtu, 27 Oktober 1928 diselenggarakan di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond Lapangan Banteng. Soegondo Djojopuspito selaku ketua PPPI dalam sambutannuya sangat berharap dengan adanya konggres pemuda dapat memperkuat semangat persatuan dalam jiwa para pemuda. Selanjutnya Mohamad Yamin merumuskan arti dan hubungan persatuan dengan pemuda yang menurutnya ada lima faktor yang bisa memperkuat persatuan bangsa Indonesia yakni sejarah, bahasa, hukum adapt, pendidikan, dan kemauan. Rapat kedua pada hari Minggu 28 Oktober 1928 di Gedung Oost Java Bioscoop membahas tentang pendidikan. Dalam pembicaran Poernomowoelan Sarmidi Mangoensarkoro didapat kesimpulan bahwa anak harus mendapat pendidikan kebangsaan, harus ada keseimbangan antara pendidikan anak tersebut di rumah dan di sekolah. Selain itu anak juga harus mendapatkan pendidikan secara demokratis. Selanjutnya, dijelaskan pula pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan oleh Soenario. Ramelan juga mengatakan bahwa gerakan kepanduan tidak lepas dari nasionalisme. Akhirnya setelah menggadakan rapat di dapatkan hasil penting rapat yang kemudian dirumuskan oleh pemuda yang hadir. Rumusan itu terkenal dengan Sumpah Pemuda yang isinya “Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku bertumpah darah satu, tanah Indonesia. Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia. Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbahasa satu, bahasa Indonesia.. Sebelum dibacakan isi sumpah oleh para pemuda seabagai sumpah setia, terlebih dahulu dikumandangkan lagu Indonesia Raya oleh Wage Rudolf Supratman.

Kesimpulan, jadi anatara Sumpah Palapa dan Sumpah Pemuda memiliki suatu kesamaan tujuan dan arti dari tiap masing – masing isi sumpahnya yaitu, “bersatu”. Jika isi dari sumpah pemuda, mempersatukan seluruh umat yang ada di tanah air Indonesia, bersatu demi memperkuat rasa sosialisme di seluruh nusantara. Hanya saja isi dari Sumpah palapa adalah sumpah dari seoarang Gajah Mada yang ingin menyatukan seluruh nusantara di bawah kekuasaan kerjaan Majapahit. 

sumber :
Google
    http://www.google.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar